
Pendidikan
Jasmani
Penjas terdiri dari dua kata, yaitu “pendidikan” dan
“jasmani”. Menurut Undang-Undang RI No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dalam pasal 1 dijelaskan bahwa Pendidikan merupakan usaha
sadar yang dilakukan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
pelatihan bagi peranannya di masa datang. Hal ini berarti pendidikan dapat
memberikan modal berupa kemampuan baik secara fisik maupun pikiran bagi manusia
untuk menyelesaikan dan mengarungi tantangan kehidupan pada masa mendatang. Sedangkan
jasmani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu badan atau tubuh. Jadi
secara garis besar, bahwa Pendidikan Jasmani yaitu pendidikan melalui aktivitas
badan atau tubuh. Dengan kata lain, aktivitas tubuh dijadikan sebagai alat atau
media dalam aktivitas mendidik guna tercapainya tujuan pendidikan secara umum. Begitu pula dengan mata pelajaran yang
lainnya seperti pendidikan matematika yang menggunakan angka sebagai media
dalam proses pembelajarannya.
Olahraga
Olahraga sebenarnya memiliki dua arti yaitu olahraga
yang berasal dari Bahasa Indonesia dan olahraga yang berasal dari kata sport. Olahraga yang
berasal dari bahasa Indinesia memiliki arti gerak badan untuk menguatkan dan
menyehatkan tubuh. Sedangkan pengertian olahraga yang berasal dari kata sport dalam budaya Amerika diartikan
sebagai aktivitas bermain yang diorganisir dan bersifat kompetetif.
Coakley (2001), menyatakan bahwa olahraga memiliki tiga indikator, yaitu: 1)
sebagai bentuk keterampilan tingkat tinggi; 2) dimotivasi oleh faktor intrinsik
dan ekstrinsik motivasi; dan 3) ada lembaga yang mengatur dan mengelolanya.
Dari definisi di atas jelas terdapat perbedaan
antara Pendidikan Jasmani dan Olahraga (baik dalam arti Bahasa Indonesia maupun
dalam konteks sport). Olahraga dalam konteks sport lebih menekankan terhadap
aktivitas yang menggunakan keterampilan tingkat tinggi yang diikat oleh sebuah
peraturan dalam pelaksanaannya yang telah disepakati. Oleh karena itu olahraga
memiliki ciri khusus yaitu bersifat kompetitif. Disaat olahraga kehilangan ciri
kompetitifnya, maka aktivitas jasmani itu berubah bentuk menjadi kegiatan
permainan atau rekreasi.
Lalu, mengapa dalam pendidikan jasmani sering
menggunakan aktivitas kecabangan olahraga?
Pendidikan jasmani sangat erat kaitannya dengan
aktivitas olahraga, karena keduanya memiliki kesamaan yaitu menggunakan gerak
tubuh dalam pelaksanaannya. Tujuanlah yang membedakan antara penjas dan
olahraga. Tujuan utama penjas itu sendiri mengarah kepada tujuan pendidikan,
jadi pemanfaatan olahraga (sebagai sport) disini hanyalah sebagai aktivitas
dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu dalam penjas, peraturan-peraturan
dalam aktivitas olahraga yang digunakan sebagai alat atau media dalam
pembelajaran penjas dapat dimodifikasi sedemikain rupa (ukuran lapang, alat
yang digunakan, atau aturan bermain) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
saat pembelajaran. Sedangkan tujuan utama olahraga adalah untuk mendapatkan
prestasi setinggi-tingginya. Karena olahraga ini bersifat kompetitif, pelakunya
mau tidak mau harus menampilkan keterampilan gerak yang tinggi, dan untuk dapat
menguasai keterampilan yang tinggi ini hanya didapat melalui latihan yang rutin.
Tidak seperti pendidikan jasmani yang hanya dilakukan disekolah satu kali dalam
seminggu.
Selain itu makna olahraga di kalangan masyarakat sangatlah
beragam, seolah-olah olahraga disini memiliki banyak sekali makna yang
diterjemahkan menurut persepsi dan pengetahuan yang mereka miliki. Bagi masyarakat
yang tidak tahu, olahraga (sebagai sport) ini diartikan hanyalah sebuah
aktivitas jasmani. Bahkan ibu-ibu yang sedang mengerjakan pekerjaan rumah
seperti menyapu, mengepel, atau mencuci sering dikatakan sebagai olahraga. jika
disimpulkan makna olahraga mengandung beberapa makna yaitu olahraga sebagai
aktivitas jasmani atau gerak badan, olahraga sebagai kegiatan bermain, hingga
olahraga sebagai bentuk pencapaian prestasi.
Persamaan
dan Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Sebelum membahas perbedaan, pendidikan jasmani serta
olahraga memiliki satu persamaan yang sangat menonjol, yaitu sama-sama mengandung
“gerak insani”. Olahraga dapat dimanfaatkan untuk proses kependidikan, meskipun
pada dasarnya olahraga muncul bukan diarahkan untuk kepentingan pendidikan. Sedangkan
penjas tidak akan lepas dari yang namanya aktivitas jasmani, karena inilah
pembeda antara mata pelajaran penjas dengan pelajaran yang lainnya.
Lalu apa perbedaan antara Penjas dan Olahraga ini?
Pendidikan
Jasmani
|
Olahraga
|
Peserta
bersifat heterogen
|
Peserta
bersifat homogen
|
Tujuan:
guna mencapai tujuan pendidikan
|
Tujuan:
mendapatkan prestasi setinggi-tingginya
|
Berorientasi
pada kebutuhan dan perkembangan peserta didik
|
Berorientasi
pada program latihan
|
Materi:
semua aktivitas gerak termasuk olahraga
|
Materi:
Kecabangan olahraga
|
Guru
sebagai subjek
|
Pelatih
sebagai subjek
|
Waktu
pelaksanaan sesuai dengan jumlah jam tiap pertemuan
|
Waktu
pelaksanaan cenderung tidak dibatasi
|
Dari tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan Jasmani dan Olahraga (sebagai sport) memiliki perbedaan yang
signifikan dari berbagai aspek. Semoga pandangan masyarakat yang masih
menyamakan makna antara penjas dan olahraga ini mulai berkurang. Diharapkan bagi
yang membaca tulisan ini, untuk tidak sungkan membagi ilmunya kepada teman atau
saudara, agar pada masa yang akan datang tidak ada lagi perbedaan pendapat
antara makna penjas dan olahraga. Aamiin
Sumber:
- Abduljabar B., Pengertian Penjas. http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196509091991021-BAMBANG_ABDULJABAR/Pengertian_Penjas.pdf (diakses pada tanggal 17 Maret 2014)
- Maidris, H., 2012., Perbandingan dan Perbedaan Antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga. http://harismaidris.blogspot.com/2012/12/perbandingan-dan-perbedaan-antara.html (diakses pada tanggal 17 Maret 2014)
- Iskandar, D., 2011., Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. http://dendi-iskandar.blogspot.com/2011/12/dasar-dasar-pendidikan-jasmani.html (diakses pada tanggal 16 Maret 2014)
salam istimewa..
BalasHapusjual seragam olahraga sekolah murah